Senin, 29 September 2014

Siapa Bilang Bekam Itu Sunnah?


Syaikh Shalih Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullah ditanya :
هل الحجامة داخلة في السنن الفعلية للنبيّ صلى الله عليه وسلم ؟
Apakah bekam termasuk dalam sunnah fi’liyah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
Syaikh hafidzahullah menjawab :
الحجامة مباحة, فهي علاج مباح لا يقال إنه سنة وأن الذي لا يتحجم تارك للسنة . . لا. هذا من المباحات والعلاج والأدعية من الأمور المباحات.
Bekam adalah perkara mubah. Ia termasuk pengobatan yang mubah. Tidak dikatakan bahwa ia sunnah, sehingga orang yang tidak melakukan bekam berarti telah meninggalkan sunnah. Tidak dikatakan demikian. Bekam termasuk perkara mubah. Dan pengobatan termasuk salah satu dari perkara mubah.
Sumber : مجلة الفرقان, العدد 467- الإثنين 9 ذو القعدة 1428 ه

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Ar Rajihi hafidzahullah ditanya :
السؤال: ما هي الطريقة الصحيحة التي كان يفعلها رسول الله صلى الله عليه وسلم في الحجامة؟
Bagaimana metode yang benar yang dilakukan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bekam ?
Beliau hafidzahullah menjawab :
الجواب: الحجامة دواء، كان النبي يستعملها للعلاج، كان يحتجم في رأسه عليه الصلاة والسلام، وهذه تختلف ولا يقتدى بالنبي فيها؛ لأن هذا من باب العلاج،
Bekam adalah pengobatan. Nabi dulu melakukan bekam untuk pengobatan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan bekam pada kepala beliau. Maka perkara bekam ini berbeda-beda dan tidak disyariatkan meneladani Nabi dalam perkara ini, karena bekam masuk dalam pengobatan.
فالإنسان يذهب إلى أهل الخبرة، ولا يحتكم إلا عند الحاكم؛ لأنه قد تضر الحجامة، وإذا كان محتاجاً إلى الحجامة يحتجم سواءً في الرأس أو في غيره،
Hendaknya seseorang datang kepada ahli bekam, dan jangan meminta hukum kecuali kepada ahlinya, karena boleh jadi bekam malah membahayakan. Jika dia memerlukan untuk bekam maka bisa bekam, baik pada kepala atau bagian tubuh lainnya.
وهذا ليس من التشريع حتى يقتدى بالنبي صلى الله عليه وسلم، احتجم عليه الصلاة والسلام من باب العلاج وليس من باب التشريع،
Maka bekam bukan perkara yang disyariatkan, sehingga tidak dianjurkan untuk mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkara ini. Beliau melakukan bekam dalam rangka pengobatan bukan dalam rangka mensyariatkan
فكيف تسأل عن هذا وتريد أن تقتدي به في الحجامة؟ لا؛ لأن الأحوال تختلف، إذا كنت محتاجاً إلى الحجامة، وقال أهل الخبرة: إنك محتاج إلى أن تحتجم، سواءً في الرأس أو في الظهر، أو في الفخذ أو في أي مكان فعلى حسب ما يقوله أهل الخبرة.
Maka bagaimana Engkau bertanya tentang perkara ini dan Engkau ingin meneladani Nabi dalam masalah bekam ? Tidak, keadaan seseorang itu berbeda-beda. Jika Engkau membutuhkan bekam dan ahli bekam berkata : Engkau butuh melakukan bekam, (maka boleh bekam) Sama saja di kepala, punggung, paha atau tempat lainnya sesuai dengan yang dikatakan orang yang sudah berpengalaman.
Sumber : http://al-atsariyyah.com/siapa-bilang-bekam-itu-sunnah.html

3 komentar:

enozahra mengatakan...

wah, teman ane yang praktisi bekam ngotot bilang bekam itu sunnah, dan umat Rasulullah harus di bekam minimal sekali seumur hidupnya. ckckckck.....

iimdrjim.com mengatakan...

Memang betul, bekam bukan bagian dr tasyri'. Tetapi seyogyanya kita jg membicarakannya tentang keutamaanya. Krn hal ini adl masalah muamalah sehingga mungkin ada yg berpendapat itu adalah sunnah. tidak memandang sebelah mata juga tdk berlebihan. Salah satunya hadits dr Abu Hurairah ;
ان كان في شيئ مما تداويتم به فالحجامة
Jika dalam metode pengobatan kalian ada kebaikan maka itu adalah bekam
(Terdapatb di Musnad Ahmad, sunan abu dawud, ibnu majah dan mustadrak hakim)

seandainya bekam bukan sunnah, niscaya beliau tdk mencontohkan dan malaikatpun tidak menyuruh beliau untuk memerintahkan kepada umatnya.

Silahkan berbeda pendapat, karena ini bukan masalah aqidah. Wallahu a'lam.

alchemist mengatakan...

tentang keutamaannya sudah diposting di artikel artikel lainnya. Yang sering di khawatirkan itu adalah ketika aktivis thibbun nabawy menjadi bersifat "ghuluw" dalam artian terlalu berlebih lebihan dalam mengklaim sesuatu dan menganggap jalan berobat dengan cara lain itu ingkar sunnah.